Sabtu, 07 April 2012

Pemberitahuan : 
pemindahan alamat Blog 
Untuk informasi, pengumpulan tugas, dll
 silahkan kunjungi

terimakasih

Kamis, 29 Maret 2012

Service Level Agreement (SLA)


SLA (service level agreement), adalah suatu kesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa mengenai tingkat (mutu) layanan yang merupakan komponen kunci keseluruhan strategi SLM (service level management) suatu organisasi TI.
SLA haruslah merupakan keterangan yang jelas, baik bagi pihak yang menerima jasa maupun yang menyediakan jasa tersebut.

Alasan dalam pengembangan suatu kesepakatan dalam SLA, misalnya konsultan TI dengan para pelanggannya, mencakup :
•  Strategi SLM yang baru diterapkan oleh suatu organisasi TI.
•  Teknologi atau produk baru yang akan “hidup” dari fase pengembangan atau pengujian.
•  Kepedulian pelanggan terhadap penyerahan jasa-jasa TI.
•  Keinginan pelanggan untuk memilih seberapa besar jasa yang mereka inginkan agar disediakan oleh TI.

Bagian penting dalam SLA yang harus dikembangkan :

Deskripsi Pelayanan
Dalam SLA harus tercantum jasa-jasa yang disediakan. Menuliskan deskripsi yang rinci mengenai jasa-jasa yang dibutuhkan para pelanggan
Penyedia jasa, biasanya, akan membuat suatu service catalog (Katalog Jasa) untuk mempermudah apa yang ingin dideskripsikan. Katalog tersebut harus memuat semua jasa yang disediakan, termasuk berbagai aplikasi, infrastruktur, dan fungsi bisnis lainnya.
Bagi yang belum membuat service catalog mungkin akan menyadari bahwa cara terbaik untuk mulai mengumpulkan informasi bagi katalog adalah berbicara dengan para pelanggan. Karena merekalah yang mengetahui sistem-sistem apa yang mereka gunakan. Juga, service desk dari pelanggan, yang mengetahui jasa-jasa apa saja yang biasanya diminta oleh pelanggan.
Salah satu tantangan yang dihadapi koordinator SLM suatu organisasi adalah menerangkan kepada para pelanggan mereka mengenai hubungan antara service catalog dengan SLA . Berhubung service catalog merupakan suatu dokumen terpisah dari SLA, adalah penting untuk membuat keduanya mudah diakses; intranet perusahaan adalah suatu tempat yang bagus bagi para pelanggan untuk melihatnya.

Standarisasi Pelayanan
Setelah menetapkan jasa-jasa apa saja yang disediakan, maka siap mempertimbangkan standarisasi, yang akan mencakup konsep-konsep seperti aksesibilitas, kehandalan, waktu respon dan resolusi.
Tiap pelayanan yang diberikan juga akan memiliki jam operasi reguler dan waktu yang terjadwal untuk perawatan. Informasi ini perlu diilustrasikan dalam SLA.
perlu menentukan apa yang dapat ditawarkan pada para pelanggan jika terjadi suatu bencana atau keadaan darurat.
Standarisasi lainnya yang mungin ingin dilibatkan adalah waktu respon dan waktu resolusi. Akankah hal ini sama bagi semua pelayanan, atau tergantung pada urgensi dan pengaruh bisnis?
Apapun yang diputuskan, pastikan bahwa para pekerja TI yang akan menyampaikan pelayanan tersebut kepada pelanggan memiliki pemahaman sampai setingkat mana mereka diharapkan bertindak.

Masa Berlaku
SLA harus menjelaskan kapan kesepakatan itu mulai dan berakhir. Hal ini sangat penting, karena ia menyangkut ketersediaan jasa yang diberikan dalam satu rentang waktu tertentu.
Tanggal mulainya SLA memungkinkan untuk mulai memantau kinerja TI pada tanggal yang sama (kecuali dinyatakan lain). Jika menyediakan pelayanan baru atau hanya perlu merevisi pelayanan yang telah ditawarkan kepada pelanggan selama ini, beri waktu yang cukup untuk mengomunikasikan rincian kesepakatan itu ke mereka.
Pertimbangkan kapan SLA akan berakhir. Saat menegosiasikan kontrak perawatan atau penyewaan perlengkapan untuk kepentingan pelanggan, mungkin untuk membuat kesepakatan jangka panjang dengan penyedia jasa lainnya. Ingat hal itu saat bernegosiasi dengan pelanggan .

Peran dan Tanggung Jawab
Mengelola harapan pelanggan dan TI itu sendiri dapat merupakan sesuatu yang rumit jika tidak menentukan tanggung jawab semua pihak dalam SLA. Beberapa dari tanggung jawab pihak pelanggan mungkin tergantung pada strategi TI perusahaan.
Misalnya, beberapa perusahaan menekankan pentingnya akses langsung atau self-service untuk mempertahankan posisi harga rendah. Jika hal ini benar mengenai organisasi milik pelanggan, mungkin perlu meminta agar para pelanggan mempelajari materi-materi fasilitasi diri sebelum menelepon bagian service desk.
Persyaratan mendasar lainnya adalah bahwa para pelanggan menjadi familiar dengan standarisasi perusahaan untuk berbagai pembelian dan penginstalan software PC. Para pelanggan juga diharapkan akan melaporkan insiden-insiden yang terjadi ke service desk saat hal itu terjadi, bukannya setelah berjam-jam kemudian.

Customer Representative
Umumnya, satu orang mewakili seluruh pelanggan dengan tujuan mendiskusikan dan menegosiasikan penyampaian layanan TI. Selain itu, perwakilan pelanggan ( customer representative ) bertanggung jawab mengomunikasikan informasi yang dimuat dalam SLA kepada para pelanggan yang diwakilinya.
Wakil pelanggan harus berasal dari dalam organisasi, seorang direktur, bukan vice president atau officer senior lainnya. Karena, pada tingkatan organisasi tersebut, seorang direktur sadar akan strategi unit bisnis dan mengerti permasalahan yang menyangkut karyawannya dan juga layanan TI.

Service Level Manager
Akhirnya, orang yang berkompeten atas pengelolaan tingkat layanan TI, yang biasa disebut Service Level Manager , bertanggung jawab baik kepada pelanggan TI maupun departemen TI. Orang tersebut akan juga bertemu secara rutin dengan wakil pelanggan untuk membahas kinerja dan masalah pelayanan lainnya. Sebaiknya, pertemuan semacam itu setidaknya dapat dilakukan tiap empat bulanan.

Kriteria Evaluasi
Tanpa kriteria evaluasi, tidak memiliki sarana tujuan untuk menentukan sebaik apa organisasi TI bekerja. Pastikan bahwa organisasi TI sudah memiliki perlengkapan untuk mengikuti apa yang diminta oleh pelanggan sebelum menyetujuinya.
Salah satu keuntungan bersama adanya SLA adalah bahwa pelanggan dapat menentukan bagaimana akan menilai layanan yang akan mereka dapatkan. Dengan menetapkan ukuran-ukuran dari tujuan yang diinginkan.
Para pelanggan mengharapkan batasan-batasan yang berarti dan sesuai dengan keinginan mereka mengenai suatu layanan TI. Karenanya, wajar bagi suatu organisasi TI untuk membuat batasan-batasan kinerja yang menunjukkan kehandalan server yang dimiliki, waktu downtime tak terjadwal, dan transaksi-transaksi yang terproses per menit.
Batasan-batasan ini sangat penting artinya bagi organisasi TI, tapi kurang penting bagi para pelanggan. Itu contoh batasan berdasarkan sistem, bukan apa yang dibutuhkan pelanggan saat ini, yaitu batasan berdasarkan pelayanan. Misalnya, ukuran aksesibilitas suatu aplikasi dapat dianggap berarti bila mampu merefleksikan penyampaian layanan secara end-to-end,kemudahan akses aplikasi, kebijakan, dan infrastruktur, tak hanya sekadar aplikasi. Selain itu menjadi kebutuhan suatu SLA , mungkin perlu memasukkan berbagai ukuran lainnya karena lingkungan yang spesifik. 

Seberapa besar manfaat SLA
Jika masih belum yakin bahwa SLA yang dibuat bersama-sama pelanggan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, pertimbangkan kembali hal ini. Membuat SLA bersama para pelanggan akan memberi suatu pengertian yang lebih baik mengenai bisnis. Juga, dampak layanan TI terhadap pelanggan dan kemampuan mereka menjalankan berbagai proses bisnis, sehingga akhirnya membentuk hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.


Ibu- kerinduan

sebening tetesan embun pagi
secerah sinarnya mentari
bila ku tatap wajahmu ibu
ada kehangatan di dalam hatiku
 air wudhu selalu membasahimu
ayat suci selalu dikumandangkan
suara lembut penuh keluh dan kesah
berdoa untuk putra putrinya

oh ibuku engkaulah wanita
yang ku cinta selama hidupku
maafkan anakmu bila ada salah
pengorbananmu tanpa balas jasa
ya Allah ampuni dosanya
sayangilah seperti menyayangiku
berilah ia kebahagiaan
di dunia juga di akhirat
by : saka



Rabu, 28 Maret 2012

Ma'af-Q


Mungkin kata itu yang pantas aku ucapkan.., satu kata yang bisa menuntun untuk menghapus kesalahanku kepadamu, sungguh sangat disayangkan jika  terlintas dipikiranmu seperti itu, berpikir bahwa aku puas karena telah membuatmu terluka.., puas karena telah membuatmu meneteskan air mata.., mungkin karena sikapku yang terlalu egois dalam menyikapi hal ini.. ataukah aku yang terlalu sensitive dan tidak peka akan dirimu, jika  kamu berharap untuk memudarkan rasa itu.. silahkan… jika itu membuat dirimu bahagia..
Jika dengan menjauh dapat menghindari rasa menyakiti dan tersakiti.. tentu akan aku lakukan..demi kebahagiaanmu...

Salah  jika kau menganggapku bahagia telah membuatmu terluka,
Salah jika kau menganggapku bangga telah memainkan perasaanmu..
salah jika kau menganggapku tidak pedulikan dirimu..
Maaf jika mebuatmu menyesal karena telah memberikan rasa itu untukku..
jika ingin pergi pergilah saja...
mungkin dengan itu akan lebih membuat hatimu tenang dan bahagia…

Maaf… jika..
sikapku yang keterlaluan..
sikapku yang terlalu egois..
sifatku yang terlalu keras kepala..
sifatku yang merasa lebih benar..
sikapku yang tiba-tiba berubah dalam sesaat..
yang akhirnya membuat kamu terluka..

Terimakasih…
Atas rasa yang telah kau tanamkan..
Atas kebahagiaan yang telah kau berikan…
Atas sikapmu yang begitu menenangkan..
Atas perhatianmu yang begitu membuatku sayang…
atas kebersamaan yang membuatku sulit untuk melupakan..
atas ketulusanmu yang membuat aku makin yakin padamu..


Kamis, 22 Maret 2012

Mengikis iman, amalan tertolak, Doa tak terkabul

TAK heran jika umat Islam generasi awal dan para ulama sangat bersungguh-sungguh mencegah agar tidak mengkonsumusi makanan haram dan menggunakan harta haram. Itu semua disebabkan karena hal-hal yang diharamkan, kalau sampai ”tertelan” dapat menyebabkan timbulnya dampak yang amat buruk terhadap pelakunya.

Berikut ini, pengaruh menggunakan dan memakan barang haram, bagi keimanan pelaku, ”nasib” amalan, dan lainnya. Semoga kita terjauhkan dari kebururkan itu semuanya.


Penyebab Tidak Diterima Amalan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Ketahuilah, bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (Riwayat At Thabrani).



Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan,”Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka, yang berada di langit menyeru,” Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangan dosa dan tidak diterima." (Riwayat At Thabrani).



Sedekah dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala dan dosanya untuknya.” (Riwayat Ibnu Huzaimah).



Tidak Terkabulnya Doa
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ”Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab, ”Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (Riwayat At Thabrani).


Disebutkan juga dalam hadits lain bahwa Rasulullah bersabda, ”Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan,’Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!’ Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (Riwayat Muslim).


Mengikis Keimanan Pelakunya
Rasulullah Shallallahu Alaih Wasallam Bersabda,”Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang Mukmin.” (Riwayat Bukhari Muslim)


Jelas, peminum khamr (minuman memabukkan, seperti alkohol) saat dia minum khamr, maka keimanannya terkikis saat itu.


Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali nereka lebih utama untuknya.” (Riwayat At Tirmidzi)



Mengeraskan Hati Pelaku
Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan, agar hati mudah menerima kebenaran, maka beliau menjawab,”Dengan memakan makanan halal.” Hal ini termaktub dalam Thabaqat Al Hanabilah (1/219).


At Tustari, seorang mufassir juga pernah mengatakan, ”Barangsiapa ingin disingkapkan tentang tanda-tanda orang-orang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan Sunnah.” sebagaimana dikutip dalam Ar Risalah Al Mustarsyidin (hal. 216).

Pendapat di atas bisa dimaklumi, setelah dilihat nash-nash sebelumnya, bahwa mengkonsumsi makanan haram memasukkan pelakunya kapada pelaku maksiat yang mendapatkan ancaman neraka dan saat itu pula keimanannya tergerus. Tentu dalam kondisi demikian, bisa membuat hati pelakunya semakin keras dan enggan menerima kebenaran.*

Sabtu, 25 Februari 2012

Tugas 2 - Package Implementation Projects & Consultancy and Business Analysis Assignments



Oleh Erdi Susanto, NRP 5211108703 dan Hartatik, NRP 5211108701



Pendahuluan

Didalam sebuah proyek TI dapat dibagi menjadi sembilan tipe Proyek sebagai berikut ini :
  1. Software Development Projects
  2. Package Implementation Projects
  3. System Enchancement Projects
  4. Consultancy and Business Analysis Assignments
  5. Systems Migration Projects
  6. Infrastructure Implementation Projects
  7. Outsourcing ( and in-sourcing) Projects
  8. Disaster recovery Projects
  9. Smaller IS Projects
 kelompok kami akan membahas mengenai :
  • Package Implementation Projects
  • Consultancy and Business Analysis Assignments


Pembahasan

Package Implementation Projects


Menggunakan atau membeli suatu perangkat lunak yang sudah tersedia dan menginstallkan merupakan suatu pilihan alternative, dan biasanya lebih cepat dan murah untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Pada intinya implementasi paket software itu sederhana karena paket software tersebut dibeli, di install dan diaktifkan dan digunakan. Tetapi  didalam pelaksanaanya, banyak permasalahan yang ditimbulkan dengan menggunakan paket software seperti berikut ini :



  • Untuk customer, sulit mencari paket software yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dari       customernya.
  • Untuk supplier, kesulitan di dalam menyesuaikan paket software dengan kebutuhan atau keinginan dari customernya, sehingga sering kali customer kecewa dengan paket software yang sulit menyesuaikan keinginan dari kebutuhannya seperti apa saja.
  • Untuk customer dan supplier, mengintegrasikan paket software dengan sistem yang sudah ada, karena sistem apapun pada umumnya berdiri sendiri, dan ketika mengintegrasikan sebuah paket software ke sebuah infrastruktur TI yang ada merupakan suatu hal yang sangat kompleks, membutuhkan analisis kebutuhan dan dari integrasi serta rincian perencanaan kinerja sistem integrasi harus jelas. 
    Tantangan proyek Package Implementation Projects
    • Manajer proyek harus mengelola serangkaian kustomisasi atau pengelompokkan tiap-tiap sub paket proyek, perpindahan data, pembersihan, pelatihan kepada pengguna dan mengganti sistem lama ke sistem yang baru.
    •  Harus memastikan bahwa supplier  siap memenuhi semua klaim apapun terkait proses penjualan mengenai kemampuan dari software mereka dan kesesuaian software mereka dengan suatu organisasi
    • Melakukan suatu kustomisasi dan menyesuaikan kemampuan dari paket software dengan keinginan dari customernya. Menyesuaikan permintaan antara pembeli dan pengguna paket software, bahwa paket software seperti apa yang mereka butuhkan.
    Jadi intinya dalam membeli sebuah paket software cenderung merupakan pertukaran antara tuntutan dari end user dengan apa yang organisasi mampu dalam hal waktu, pengelolaan, dan uang, selain dari keterampilan perencanaan yang baik, manajer proyek harus memiliki keterampilan interpersonal, terutama dalam hal mengelola customer dan supplier dalam negosiasi.

    contoh proyek yang dikutip dari sumber : http://amikom.ac.id/research/index.php/KIM/article/viewFile/4870/3196

    Untuk contoh proyek package implementation ini adalah tentang implementasi ERP pada PT semen gresik. untuk menjalankan bisnisnya PT semen gresik memerlukan bantuan teknologi informasi (TI) yang memadai sehingga PT semen gresik mulai mengaplikasikan ERP untuk mendukung proses bisnisnya, dengan penerapan pertama kali dilakukan dibagian financial. Dengan berjalannya waktu, implementasi dilakukan di bagian penjualan dan kemudian dibagian manufacturing.

    Bagaimana memanage proyek TI tersebut :

    proses implementasi ERP
    Berikut ini adalah tugas Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik :
    1. Mendefinisikan rencana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan.
    2. Melaksanakan tahap-tahap pengembangan dan penerapan sistem dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
    3. Mengusulkan penunjukan konsultan dan penetapan platform Sistem Informasi Perusahaan.
    4. Menyusun rencana anggaran dan melaporkan realisasi biaya proyek.
    5. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh direksi.
    6. Membuat laporan manajemen secara berkala dan menyusun dokumentasi proyek.
    Dalam mengimplementasikan ERP di Semen Gresik, beberapa aspek teknis yang dilakukan oleh departemen Information Technology (IT) diantaranya :
    1. Mengimplementasikan sofware J.D.Edwards
    2. Membangun sistem jaringan komputer (LAN/WAN)
    3. Membangun infrastruktur server dan database
    4. Membangun tata ruang sistem informasi 
    5. menyusun dokumentasi proses
    Sedangkan aspek non teknis yang dipertimbangkan oleh departemen IT pada khususnya serta perusahaan pada umumnya dalam menyongsong implementasi ERP adalah :
    1. Komitmen manajemen agar implementasi berhasil sehingga yang dipertimbangkan tidak lagi apakah Software tersebut yang ”The Best”.
    2. Proses mapping dilakukan karena bisnis proses J.D.Edwards ternyata tidak sama dengan bisnis proses yang dijalankan Semen Gresik. Dari proses mapping ini ada dua kemungkinan yaitu bisnis proses semen Gresik mengikuti J.D.Edwards atau sebaliknya. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengkaji efek dalam jangka panjang dan pendek terhadap pemilihan bisnis proses yang akan dipakai. Sebagai contoh proses pengadaan barang diputuskan oleh Semen Gresik untuk mengikuti bisnis proses J.D.Edwards.
    3. Perubahan bisnis proses dan implementasi ERP menyebabkan perubahan-perubahan dalam struktur organisasi berupa bertambahnya job discription dan unit-unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung implementasi ERP.
    4. Aplikasi ”Change Management” untuk mengelola perubahan-perubahan yang terjadi dengan adanya implementasi ERP.
    Referensi :


    Consultancy and Business Analysis Assignments


    Merupakan sebuah proyek IT yang dimana proyek ini tidak memerlukan namanya  suatu pengembangan atau installasi suatu perangkat yang nyata, tetapi proyek IT ini hanya memerlukan suatu riset mengenai suatu masalah proses bisnis yang ada atau berjalan  dan kemudian mengusulkan  suatu solusi yang menggunakan teknologi informasi. Tetapi proyek IT  ini,  usulan yang mereka ajukan kepada suatu pihak terkait menimbulkan banyak sudut pandang yang berbeda dari pihak manajemen yang terkait.

    Tantangan yang dialami oleh proyek TI ini adalah sebagai berikut ini :
    Sulit memperkirakan perencanaan  dan solusi yang sesuai dengan keinginan customer, karena customer tidak yakin dengan solusi yang diusulkan akan menyelesaikan masalah yang sedang mereka alami.
    Anggaran dan jangka waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa yang diusulkan tetapi ada,  tetapi pihak customer menginginkan mengetahui  mengenai jangka waktu dan permasalahannya sekarang, sehingga membutuhkan untuk memastikan dan menyakinkan customer bahwa batasan yang akan dicapai mengenai proyek ini dan batasan-batasan proyek ini.
    Sulit menentukan dan mengatasi batasan dari proyek konsultasi, karena customer akan menambahkan suatu kebutuhan atau permasalahan yang tidak termasuk didalam batasan proyek tersebut. Sehingga akan menambahkan jumlah perkerjaan konsultasi.

    Contoh proyek TI Consultancy and Business Analysis Assignments :
    ” Pembuatan Master Plan Jaringan Komunikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta “
    Pembuatan master plan TI merupakan salah satu proyek Consultancy and Business Analysis Assignments yang dimana menerjemahkan kebutuhan perusahaan dan memberikan solusi dan spesifikasi dalam bentuk sebuah dokumentasi. Tetapi perusahaan tentunya tidak bisa secara langsung  mengeluarkan investasi untuk mengimplementasikan teknologi informasi, tentu saja harus memperhitungkan cost dan benefit  yang akan dihasilkannya. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan semacam blue print yang kita kenal dengan IT Master Plan sebagai dasar  perusahaan dalam implementasi teknologi informasi . Master Plan TI pada intinya berisi rencana strategis perusahaan didalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi, berupa pedoman kebutuhan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. banyak manfaat yang didapatkan dari penggunaan Master Plan TI, seperti menjadi dasar bagi perencanaan perusahaan dalam investasi dan implementasi teknologi informasi, mengurangi resiko-resiko yang mungkin bisa ditimbulkan serta sebagai alat kontrol dan parameter untuk melihat tingkat kesuksesan implementasi teknologi informasi pada suatu perusahaan. Master Plan TI itu sendiri merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem informasi didalam sebuah instansi dan perusahaan.
    Yang dimana maksud dan tujuan pembuatan dari master plan tersebut adalah bagaimana  bisa mengakomodasi kebijakan pemerintah pusat sesuai panduan teknis yang dikeluarkan oleh Depkominfo mengenai pembangunan infrastruktur jaringan sistem informasi pemerintahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya  memerlukan konsultan TI untuk memberikan solusi dan spesifikasi kebutuhan seperti itu dan kemudian di dokumentasikan dalam bentuk Master Plan TI.

    Referensi :
    Cara memanage proyek TI 
    pembuatan Master Plan Jaringan Komunikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut ini :
    • Menyusun rencana detail implementasi pembangunan  jaringan komunikasi, bahkan hingga ke spesifikasi teknis di lapangan dan perangkat apa saja yang dibutuhkan
    • Memutuskan anggaran untuk pembangunan
    • Menyusun organisasi pelaksana, seperti pembentukan steering committee (SC), tim tenaga ahli (reference Groups), dan tim proyek pelaksana (Project Team).
    • Persiapan sumber daya manusia yang berkaitan dengan operasional dilapangan nantinya.
    Referensi :
    Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates

    Question:
    Apakah kesulitan utama yang dihadapi manajer sebuah konsultasi atau analisa proses bisnis ? bagaimana cara mengatasinya ?

    Answer:
    Kesulitan Utama :Sulit menerjemahkan keinginan-keinginan dari setiap customer kedalam sebuah solusi yang tepat dengan masalah proses bisnis mereka, karena mereka tidak yakin dengan solusi yang diberikan akan bisa menyelesaikan permasalahan mereka di organisasi, serta sulit dalam menentukan dan mengatasi masalah konsultasi, karena semulanya customer didalam berjalannya proyek akan menambahkan suatu kebutuhan atau permasalahan yang baru yang tidak termasuk didalam batasan proyek semulanya, sehingga akan menambahkan jumlah pekerjaan konsultasi.Cara mengatasi : Berkolaborasi atau melibatkan peran dari customer maupun penggunanya didalam merencanakan pengembangan kebutuhan-kebutuhan mereka kedalam sebuah solusi yang tepat, yaitu dengan memberikan sebuah daftar list yang berisi mengenai setiap kebutuhan atau keinginan customer atau pengguna yang ada, kemudian dari kebutuhan tersebut dibuatkan sebuah gambaran secara umum mengenai solusi yang akan diberikan dan didefinisikan juga secara detail mengenai batasan-batasan dari solusi tersebut, dan diberikan kepada customer atau pihak manajemennya yang bersangkutan kemudian akan di verifikasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Serta agar didalam berjalannya sebuah proyek tidak ada penambahan kebutuhan dari customer yang baru yaitu dengan manajemen scope mengenai proyek tersebut, artinya  dari awal sebuah proyek harus mendefinisikan batasan-batasan dari proyek ini mana yang termasuk didalam proyek dan yang tidak termasuk didalam proyek. Sehingga customer mengetahui batasan dan hasil yang akan dicapai dari proyek ini.

    Question :
    Mengapa manajemen supplier dan subkontraktor begitu penting dalam kasus proyek infrastruktur TI ?

    Answer : 
    karena didalam sebuah proyek TI, manajemen supplier dan subkontraktor bisa menentukan keberhasilan dari proyek yang kita jalankan, karena ketika kita membutuhkan spesifikasi mengenai suatu perangkat TI yang kita butuhkan, supplier yang bisa memberikan suatu pilihan mengenai berbagai perangkat TI yang memenuhi sesuai dengan spesifikasi dan fitur-fitur yang kita inginkan. Serta membantu didalam menghitung mengenai spesifikasi dan fitur suatu perangkat tersebut secara efisien dan efektif, sehingga penentuan supplier yang tepat bisa menekan resiko-resiko didalam pengadaan suatu infrastruktur TI, dan tepat sasaran sesuai dengan spesifikasi dan fitur dari infrastruktur yang di inginkan, serta manajemen subkontraktor juga bisa membantu didalam sebuah proyek. Karena apabila di dalam berjalan proyek akan hal yang tidak bisa ditangani atau keterbatasan sumber daya, bisa diberikan subkontraktor yang mengambil bagian tersebut sehingga proyek akan berjalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Karena ada pembagian secara struktural mengenai tanggungjawab dan bagian proyek mana saja yang ditangani.

    Selengkapnya mengenai dokumentasi tugas, silakan kunjungi alamat berikut ini http://cl.ly/EYX6



    Jumat, 24 Februari 2012

    Tugas 3 - Project Management In Construction



    By Tri Joko Wahyu Adi, phD


    Oleh Hartatik, NRP 5211108701


    Berdasarkan kuliah tamu MPTI yang dilaksanakan pada hari kamis, 23 febuari 2012  yang disampaikan oleh Bapak TRi Joko Wahyu Adi, phD tentang penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dalam mengatur  pembangunan sebuah proyek. Berikut ringkasan mengenai project management In construction tersebut.
    Pertama yang perlu diketahui adalah penjelasan mengenai definisi proyek itu sendiri yang dikutip dari dua pendapat :
    •  Soeharto,I. 1999 menyatakan bahwa Proyek adalah kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas.
    • PMBOK 2008 A project is a temporary endeavor undertaken to create a unique product or service.
    Di dalam sebuah proyek harus mencakup batasan-batasan yang dikenal dengan sebutan triangle Constraints :



    Hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang manager proyek, yaitu 

    1. scope
    2. resources
    3. budget
    4. schedule
    5. quality
    6. Risk
    Berdasarkan Project Management Body of Knowledge (PMBOK) terdapat 9 area keilmuan dalam management proyek :

    Keseimbangan Knowledge 
    • Technical Aspects
    Adalah aspek-aspek yang bersifat teknik atau sesuai dengan keilmuan dalam membangun proyek itu ssendiri.
    • Socio cultural Aspects
    Adalah aspek-aspek yang berada diluar konsep keilmuan proyek meliputi tentang pemahaman mengenai lingkungan sekitar yang berhubungan dengan manusia itu sendiri.


    Berikut akan dibahas secara terperinci mengenai cakupan 9 area keilmuan management proyek diatas :

     Intergration management
    Merupakan area yang mengikat dari keseluruhan area keilmuan management proyek diatas
    Scope management :
       Time management
    • Activity definition
    Sebelum melakukan pelaksanaan sebuah proyek harus didefinikan secara jelas dan terperinci, mengenai cakupan apa saja yang ada dalam proyek tersebut
    • Activity sequencing
    Setelah definisi dalam aktifitas proyek sudah dilakukan maka perlu dijelaskan urutan dari kegiatan aktivitas tersebut
    •  Resources estimating
    Setelah mengetahui urutan dalam melaksanakan proyek maka perlu dilakukan estimasi terhadap sumberdaya yang akan terlibat dalam kegiatan proyek tersebut dan merinci baiaya-biaya.
    •   Duration estimating
    Melakukan estimasi terhadap durasi kegiatan pelaksanaan proyek
    •   Schedule development and control
    Setelah itu dilakukan pembuatan jadwal untuk pelaksanaan proyek tersebut dan dilakukan pengontrolan.

    Cost management
    • Cost management
    • Cost budgeting
    • Cost control
    Dalam area ini terdapat sumber dana proyek antara lain:
    •  Dana pemerintah (APBN)
    • Dana swasta (Private)
    •  Kerjasama pemerintah & swasta (public private partnership-ppp), Contoh : proyek jalan tol, power plant, pasar mall
    1       Quality management,  meliputi :
    -          Quality planning
    1.      Time
    2.      Cost
    3.      Product defect
    4.      Design/control
    5.      Partnering & supply Chain
    -          Quality assurance
          Quality control
    1       Human resources development
    Dalam area ini perlunya pengembangan sumberdaya manusia yang telibat dalam pelaksanaan proyek tersebut, perlu ditentukan struktur organisasi.

    2      Communication management, terdiri dari
    •         Communication planning
    •         Communication distribution

    1         Risk management:
    -          Risk identification
    -          Risk analysis
    -          Risk response
    -          Risk monitoring & control

            Dalam menanggapi resiko memiliki style dan respon tersendiri :
    1            Procurement management
       Contoh dari area yang ke-9 ini adalah layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) seperti      dalam memilih seller dan contract administration yang dapat digunakan untuk mengontrol   dan melakukan monitoring terhadap resiko-resiko yang ada pada sebuah proyek.


















    Sabtu, 07 April 2012

    Pemberitahuan : 
    pemindahan alamat Blog 
    Untuk informasi, pengumpulan tugas, dll
     silahkan kunjungi

    terimakasih

    Kamis, 29 Maret 2012

    Service Level Agreement (SLA)


    SLA (service level agreement), adalah suatu kesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa mengenai tingkat (mutu) layanan yang merupakan komponen kunci keseluruhan strategi SLM (service level management) suatu organisasi TI.
    SLA haruslah merupakan keterangan yang jelas, baik bagi pihak yang menerima jasa maupun yang menyediakan jasa tersebut.

    Alasan dalam pengembangan suatu kesepakatan dalam SLA, misalnya konsultan TI dengan para pelanggannya, mencakup :
    •  Strategi SLM yang baru diterapkan oleh suatu organisasi TI.
    •  Teknologi atau produk baru yang akan “hidup” dari fase pengembangan atau pengujian.
    •  Kepedulian pelanggan terhadap penyerahan jasa-jasa TI.
    •  Keinginan pelanggan untuk memilih seberapa besar jasa yang mereka inginkan agar disediakan oleh TI.

    Bagian penting dalam SLA yang harus dikembangkan :

    Deskripsi Pelayanan
    Dalam SLA harus tercantum jasa-jasa yang disediakan. Menuliskan deskripsi yang rinci mengenai jasa-jasa yang dibutuhkan para pelanggan
    Penyedia jasa, biasanya, akan membuat suatu service catalog (Katalog Jasa) untuk mempermudah apa yang ingin dideskripsikan. Katalog tersebut harus memuat semua jasa yang disediakan, termasuk berbagai aplikasi, infrastruktur, dan fungsi bisnis lainnya.
    Bagi yang belum membuat service catalog mungkin akan menyadari bahwa cara terbaik untuk mulai mengumpulkan informasi bagi katalog adalah berbicara dengan para pelanggan. Karena merekalah yang mengetahui sistem-sistem apa yang mereka gunakan. Juga, service desk dari pelanggan, yang mengetahui jasa-jasa apa saja yang biasanya diminta oleh pelanggan.
    Salah satu tantangan yang dihadapi koordinator SLM suatu organisasi adalah menerangkan kepada para pelanggan mereka mengenai hubungan antara service catalog dengan SLA . Berhubung service catalog merupakan suatu dokumen terpisah dari SLA, adalah penting untuk membuat keduanya mudah diakses; intranet perusahaan adalah suatu tempat yang bagus bagi para pelanggan untuk melihatnya.

    Standarisasi Pelayanan
    Setelah menetapkan jasa-jasa apa saja yang disediakan, maka siap mempertimbangkan standarisasi, yang akan mencakup konsep-konsep seperti aksesibilitas, kehandalan, waktu respon dan resolusi.
    Tiap pelayanan yang diberikan juga akan memiliki jam operasi reguler dan waktu yang terjadwal untuk perawatan. Informasi ini perlu diilustrasikan dalam SLA.
    perlu menentukan apa yang dapat ditawarkan pada para pelanggan jika terjadi suatu bencana atau keadaan darurat.
    Standarisasi lainnya yang mungin ingin dilibatkan adalah waktu respon dan waktu resolusi. Akankah hal ini sama bagi semua pelayanan, atau tergantung pada urgensi dan pengaruh bisnis?
    Apapun yang diputuskan, pastikan bahwa para pekerja TI yang akan menyampaikan pelayanan tersebut kepada pelanggan memiliki pemahaman sampai setingkat mana mereka diharapkan bertindak.

    Masa Berlaku
    SLA harus menjelaskan kapan kesepakatan itu mulai dan berakhir. Hal ini sangat penting, karena ia menyangkut ketersediaan jasa yang diberikan dalam satu rentang waktu tertentu.
    Tanggal mulainya SLA memungkinkan untuk mulai memantau kinerja TI pada tanggal yang sama (kecuali dinyatakan lain). Jika menyediakan pelayanan baru atau hanya perlu merevisi pelayanan yang telah ditawarkan kepada pelanggan selama ini, beri waktu yang cukup untuk mengomunikasikan rincian kesepakatan itu ke mereka.
    Pertimbangkan kapan SLA akan berakhir. Saat menegosiasikan kontrak perawatan atau penyewaan perlengkapan untuk kepentingan pelanggan, mungkin untuk membuat kesepakatan jangka panjang dengan penyedia jasa lainnya. Ingat hal itu saat bernegosiasi dengan pelanggan .

    Peran dan Tanggung Jawab
    Mengelola harapan pelanggan dan TI itu sendiri dapat merupakan sesuatu yang rumit jika tidak menentukan tanggung jawab semua pihak dalam SLA. Beberapa dari tanggung jawab pihak pelanggan mungkin tergantung pada strategi TI perusahaan.
    Misalnya, beberapa perusahaan menekankan pentingnya akses langsung atau self-service untuk mempertahankan posisi harga rendah. Jika hal ini benar mengenai organisasi milik pelanggan, mungkin perlu meminta agar para pelanggan mempelajari materi-materi fasilitasi diri sebelum menelepon bagian service desk.
    Persyaratan mendasar lainnya adalah bahwa para pelanggan menjadi familiar dengan standarisasi perusahaan untuk berbagai pembelian dan penginstalan software PC. Para pelanggan juga diharapkan akan melaporkan insiden-insiden yang terjadi ke service desk saat hal itu terjadi, bukannya setelah berjam-jam kemudian.

    Customer Representative
    Umumnya, satu orang mewakili seluruh pelanggan dengan tujuan mendiskusikan dan menegosiasikan penyampaian layanan TI. Selain itu, perwakilan pelanggan ( customer representative ) bertanggung jawab mengomunikasikan informasi yang dimuat dalam SLA kepada para pelanggan yang diwakilinya.
    Wakil pelanggan harus berasal dari dalam organisasi, seorang direktur, bukan vice president atau officer senior lainnya. Karena, pada tingkatan organisasi tersebut, seorang direktur sadar akan strategi unit bisnis dan mengerti permasalahan yang menyangkut karyawannya dan juga layanan TI.

    Service Level Manager
    Akhirnya, orang yang berkompeten atas pengelolaan tingkat layanan TI, yang biasa disebut Service Level Manager , bertanggung jawab baik kepada pelanggan TI maupun departemen TI. Orang tersebut akan juga bertemu secara rutin dengan wakil pelanggan untuk membahas kinerja dan masalah pelayanan lainnya. Sebaiknya, pertemuan semacam itu setidaknya dapat dilakukan tiap empat bulanan.

    Kriteria Evaluasi
    Tanpa kriteria evaluasi, tidak memiliki sarana tujuan untuk menentukan sebaik apa organisasi TI bekerja. Pastikan bahwa organisasi TI sudah memiliki perlengkapan untuk mengikuti apa yang diminta oleh pelanggan sebelum menyetujuinya.
    Salah satu keuntungan bersama adanya SLA adalah bahwa pelanggan dapat menentukan bagaimana akan menilai layanan yang akan mereka dapatkan. Dengan menetapkan ukuran-ukuran dari tujuan yang diinginkan.
    Para pelanggan mengharapkan batasan-batasan yang berarti dan sesuai dengan keinginan mereka mengenai suatu layanan TI. Karenanya, wajar bagi suatu organisasi TI untuk membuat batasan-batasan kinerja yang menunjukkan kehandalan server yang dimiliki, waktu downtime tak terjadwal, dan transaksi-transaksi yang terproses per menit.
    Batasan-batasan ini sangat penting artinya bagi organisasi TI, tapi kurang penting bagi para pelanggan. Itu contoh batasan berdasarkan sistem, bukan apa yang dibutuhkan pelanggan saat ini, yaitu batasan berdasarkan pelayanan. Misalnya, ukuran aksesibilitas suatu aplikasi dapat dianggap berarti bila mampu merefleksikan penyampaian layanan secara end-to-end,kemudahan akses aplikasi, kebijakan, dan infrastruktur, tak hanya sekadar aplikasi. Selain itu menjadi kebutuhan suatu SLA , mungkin perlu memasukkan berbagai ukuran lainnya karena lingkungan yang spesifik. 

    Seberapa besar manfaat SLA
    Jika masih belum yakin bahwa SLA yang dibuat bersama-sama pelanggan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, pertimbangkan kembali hal ini. Membuat SLA bersama para pelanggan akan memberi suatu pengertian yang lebih baik mengenai bisnis. Juga, dampak layanan TI terhadap pelanggan dan kemampuan mereka menjalankan berbagai proses bisnis, sehingga akhirnya membentuk hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.


    Ibu- kerinduan

    sebening tetesan embun pagi
    secerah sinarnya mentari
    bila ku tatap wajahmu ibu
    ada kehangatan di dalam hatiku
     air wudhu selalu membasahimu
    ayat suci selalu dikumandangkan
    suara lembut penuh keluh dan kesah
    berdoa untuk putra putrinya

    oh ibuku engkaulah wanita
    yang ku cinta selama hidupku
    maafkan anakmu bila ada salah
    pengorbananmu tanpa balas jasa
    ya Allah ampuni dosanya
    sayangilah seperti menyayangiku
    berilah ia kebahagiaan
    di dunia juga di akhirat
    by : saka



    Rabu, 28 Maret 2012

    Ma'af-Q


    Mungkin kata itu yang pantas aku ucapkan.., satu kata yang bisa menuntun untuk menghapus kesalahanku kepadamu, sungguh sangat disayangkan jika  terlintas dipikiranmu seperti itu, berpikir bahwa aku puas karena telah membuatmu terluka.., puas karena telah membuatmu meneteskan air mata.., mungkin karena sikapku yang terlalu egois dalam menyikapi hal ini.. ataukah aku yang terlalu sensitive dan tidak peka akan dirimu, jika  kamu berharap untuk memudarkan rasa itu.. silahkan… jika itu membuat dirimu bahagia..
    Jika dengan menjauh dapat menghindari rasa menyakiti dan tersakiti.. tentu akan aku lakukan..demi kebahagiaanmu...

    Salah  jika kau menganggapku bahagia telah membuatmu terluka,
    Salah jika kau menganggapku bangga telah memainkan perasaanmu..
    salah jika kau menganggapku tidak pedulikan dirimu..
    Maaf jika mebuatmu menyesal karena telah memberikan rasa itu untukku..
    jika ingin pergi pergilah saja...
    mungkin dengan itu akan lebih membuat hatimu tenang dan bahagia…

    Maaf… jika..
    sikapku yang keterlaluan..
    sikapku yang terlalu egois..
    sifatku yang terlalu keras kepala..
    sifatku yang merasa lebih benar..
    sikapku yang tiba-tiba berubah dalam sesaat..
    yang akhirnya membuat kamu terluka..

    Terimakasih…
    Atas rasa yang telah kau tanamkan..
    Atas kebahagiaan yang telah kau berikan…
    Atas sikapmu yang begitu menenangkan..
    Atas perhatianmu yang begitu membuatku sayang…
    atas kebersamaan yang membuatku sulit untuk melupakan..
    atas ketulusanmu yang membuat aku makin yakin padamu..


    Kamis, 22 Maret 2012

    Mengikis iman, amalan tertolak, Doa tak terkabul

    TAK heran jika umat Islam generasi awal dan para ulama sangat bersungguh-sungguh mencegah agar tidak mengkonsumusi makanan haram dan menggunakan harta haram. Itu semua disebabkan karena hal-hal yang diharamkan, kalau sampai ”tertelan” dapat menyebabkan timbulnya dampak yang amat buruk terhadap pelakunya.

    Berikut ini, pengaruh menggunakan dan memakan barang haram, bagi keimanan pelaku, ”nasib” amalan, dan lainnya. Semoga kita terjauhkan dari kebururkan itu semuanya.


    Penyebab Tidak Diterima Amalan
    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Ketahuilah, bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (Riwayat At Thabrani).



    Haji dari Harta Haram Tertolak
    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan,”Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka, yang berada di langit menyeru,” Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangan dosa dan tidak diterima." (Riwayat At Thabrani).



    Sedekah dari Harta Haram Tertolak
    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala dan dosanya untuknya.” (Riwayat Ibnu Huzaimah).



    Tidak Terkabulnya Doa
    Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ”Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab, ”Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (Riwayat At Thabrani).


    Disebutkan juga dalam hadits lain bahwa Rasulullah bersabda, ”Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan,’Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!’ Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (Riwayat Muslim).


    Mengikis Keimanan Pelakunya
    Rasulullah Shallallahu Alaih Wasallam Bersabda,”Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang Mukmin.” (Riwayat Bukhari Muslim)


    Jelas, peminum khamr (minuman memabukkan, seperti alkohol) saat dia minum khamr, maka keimanannya terkikis saat itu.


    Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali nereka lebih utama untuknya.” (Riwayat At Tirmidzi)



    Mengeraskan Hati Pelaku
    Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan, agar hati mudah menerima kebenaran, maka beliau menjawab,”Dengan memakan makanan halal.” Hal ini termaktub dalam Thabaqat Al Hanabilah (1/219).


    At Tustari, seorang mufassir juga pernah mengatakan, ”Barangsiapa ingin disingkapkan tentang tanda-tanda orang-orang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan Sunnah.” sebagaimana dikutip dalam Ar Risalah Al Mustarsyidin (hal. 216).

    Pendapat di atas bisa dimaklumi, setelah dilihat nash-nash sebelumnya, bahwa mengkonsumsi makanan haram memasukkan pelakunya kapada pelaku maksiat yang mendapatkan ancaman neraka dan saat itu pula keimanannya tergerus. Tentu dalam kondisi demikian, bisa membuat hati pelakunya semakin keras dan enggan menerima kebenaran.*

    Sabtu, 25 Februari 2012

    Tugas 2 - Package Implementation Projects & Consultancy and Business Analysis Assignments



    Oleh Erdi Susanto, NRP 5211108703 dan Hartatik, NRP 5211108701



    Pendahuluan

    Didalam sebuah proyek TI dapat dibagi menjadi sembilan tipe Proyek sebagai berikut ini :
    1. Software Development Projects
    2. Package Implementation Projects
    3. System Enchancement Projects
    4. Consultancy and Business Analysis Assignments
    5. Systems Migration Projects
    6. Infrastructure Implementation Projects
    7. Outsourcing ( and in-sourcing) Projects
    8. Disaster recovery Projects
    9. Smaller IS Projects
     kelompok kami akan membahas mengenai :
    • Package Implementation Projects
    • Consultancy and Business Analysis Assignments


    Pembahasan

    Package Implementation Projects


    Menggunakan atau membeli suatu perangkat lunak yang sudah tersedia dan menginstallkan merupakan suatu pilihan alternative, dan biasanya lebih cepat dan murah untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Pada intinya implementasi paket software itu sederhana karena paket software tersebut dibeli, di install dan diaktifkan dan digunakan. Tetapi  didalam pelaksanaanya, banyak permasalahan yang ditimbulkan dengan menggunakan paket software seperti berikut ini :



    • Untuk customer, sulit mencari paket software yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dari       customernya.
    • Untuk supplier, kesulitan di dalam menyesuaikan paket software dengan kebutuhan atau keinginan dari customernya, sehingga sering kali customer kecewa dengan paket software yang sulit menyesuaikan keinginan dari kebutuhannya seperti apa saja.
    • Untuk customer dan supplier, mengintegrasikan paket software dengan sistem yang sudah ada, karena sistem apapun pada umumnya berdiri sendiri, dan ketika mengintegrasikan sebuah paket software ke sebuah infrastruktur TI yang ada merupakan suatu hal yang sangat kompleks, membutuhkan analisis kebutuhan dan dari integrasi serta rincian perencanaan kinerja sistem integrasi harus jelas. 
      Tantangan proyek Package Implementation Projects
      • Manajer proyek harus mengelola serangkaian kustomisasi atau pengelompokkan tiap-tiap sub paket proyek, perpindahan data, pembersihan, pelatihan kepada pengguna dan mengganti sistem lama ke sistem yang baru.
      •  Harus memastikan bahwa supplier  siap memenuhi semua klaim apapun terkait proses penjualan mengenai kemampuan dari software mereka dan kesesuaian software mereka dengan suatu organisasi
      • Melakukan suatu kustomisasi dan menyesuaikan kemampuan dari paket software dengan keinginan dari customernya. Menyesuaikan permintaan antara pembeli dan pengguna paket software, bahwa paket software seperti apa yang mereka butuhkan.
      Jadi intinya dalam membeli sebuah paket software cenderung merupakan pertukaran antara tuntutan dari end user dengan apa yang organisasi mampu dalam hal waktu, pengelolaan, dan uang, selain dari keterampilan perencanaan yang baik, manajer proyek harus memiliki keterampilan interpersonal, terutama dalam hal mengelola customer dan supplier dalam negosiasi.

      contoh proyek yang dikutip dari sumber : http://amikom.ac.id/research/index.php/KIM/article/viewFile/4870/3196

      Untuk contoh proyek package implementation ini adalah tentang implementasi ERP pada PT semen gresik. untuk menjalankan bisnisnya PT semen gresik memerlukan bantuan teknologi informasi (TI) yang memadai sehingga PT semen gresik mulai mengaplikasikan ERP untuk mendukung proses bisnisnya, dengan penerapan pertama kali dilakukan dibagian financial. Dengan berjalannya waktu, implementasi dilakukan di bagian penjualan dan kemudian dibagian manufacturing.

      Bagaimana memanage proyek TI tersebut :

      proses implementasi ERP
      Berikut ini adalah tugas Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik :
      1. Mendefinisikan rencana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan.
      2. Melaksanakan tahap-tahap pengembangan dan penerapan sistem dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
      3. Mengusulkan penunjukan konsultan dan penetapan platform Sistem Informasi Perusahaan.
      4. Menyusun rencana anggaran dan melaporkan realisasi biaya proyek.
      5. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh direksi.
      6. Membuat laporan manajemen secara berkala dan menyusun dokumentasi proyek.
      Dalam mengimplementasikan ERP di Semen Gresik, beberapa aspek teknis yang dilakukan oleh departemen Information Technology (IT) diantaranya :
      1. Mengimplementasikan sofware J.D.Edwards
      2. Membangun sistem jaringan komputer (LAN/WAN)
      3. Membangun infrastruktur server dan database
      4. Membangun tata ruang sistem informasi 
      5. menyusun dokumentasi proses
      Sedangkan aspek non teknis yang dipertimbangkan oleh departemen IT pada khususnya serta perusahaan pada umumnya dalam menyongsong implementasi ERP adalah :
      1. Komitmen manajemen agar implementasi berhasil sehingga yang dipertimbangkan tidak lagi apakah Software tersebut yang ”The Best”.
      2. Proses mapping dilakukan karena bisnis proses J.D.Edwards ternyata tidak sama dengan bisnis proses yang dijalankan Semen Gresik. Dari proses mapping ini ada dua kemungkinan yaitu bisnis proses semen Gresik mengikuti J.D.Edwards atau sebaliknya. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengkaji efek dalam jangka panjang dan pendek terhadap pemilihan bisnis proses yang akan dipakai. Sebagai contoh proses pengadaan barang diputuskan oleh Semen Gresik untuk mengikuti bisnis proses J.D.Edwards.
      3. Perubahan bisnis proses dan implementasi ERP menyebabkan perubahan-perubahan dalam struktur organisasi berupa bertambahnya job discription dan unit-unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung implementasi ERP.
      4. Aplikasi ”Change Management” untuk mengelola perubahan-perubahan yang terjadi dengan adanya implementasi ERP.
      Referensi :


      Consultancy and Business Analysis Assignments


      Merupakan sebuah proyek IT yang dimana proyek ini tidak memerlukan namanya  suatu pengembangan atau installasi suatu perangkat yang nyata, tetapi proyek IT ini hanya memerlukan suatu riset mengenai suatu masalah proses bisnis yang ada atau berjalan  dan kemudian mengusulkan  suatu solusi yang menggunakan teknologi informasi. Tetapi proyek IT  ini,  usulan yang mereka ajukan kepada suatu pihak terkait menimbulkan banyak sudut pandang yang berbeda dari pihak manajemen yang terkait.

      Tantangan yang dialami oleh proyek TI ini adalah sebagai berikut ini :
      Sulit memperkirakan perencanaan  dan solusi yang sesuai dengan keinginan customer, karena customer tidak yakin dengan solusi yang diusulkan akan menyelesaikan masalah yang sedang mereka alami.
      Anggaran dan jangka waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa yang diusulkan tetapi ada,  tetapi pihak customer menginginkan mengetahui  mengenai jangka waktu dan permasalahannya sekarang, sehingga membutuhkan untuk memastikan dan menyakinkan customer bahwa batasan yang akan dicapai mengenai proyek ini dan batasan-batasan proyek ini.
      Sulit menentukan dan mengatasi batasan dari proyek konsultasi, karena customer akan menambahkan suatu kebutuhan atau permasalahan yang tidak termasuk didalam batasan proyek tersebut. Sehingga akan menambahkan jumlah perkerjaan konsultasi.

      Contoh proyek TI Consultancy and Business Analysis Assignments :
      ” Pembuatan Master Plan Jaringan Komunikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta “
      Pembuatan master plan TI merupakan salah satu proyek Consultancy and Business Analysis Assignments yang dimana menerjemahkan kebutuhan perusahaan dan memberikan solusi dan spesifikasi dalam bentuk sebuah dokumentasi. Tetapi perusahaan tentunya tidak bisa secara langsung  mengeluarkan investasi untuk mengimplementasikan teknologi informasi, tentu saja harus memperhitungkan cost dan benefit  yang akan dihasilkannya. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan semacam blue print yang kita kenal dengan IT Master Plan sebagai dasar  perusahaan dalam implementasi teknologi informasi . Master Plan TI pada intinya berisi rencana strategis perusahaan didalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi, berupa pedoman kebutuhan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. banyak manfaat yang didapatkan dari penggunaan Master Plan TI, seperti menjadi dasar bagi perencanaan perusahaan dalam investasi dan implementasi teknologi informasi, mengurangi resiko-resiko yang mungkin bisa ditimbulkan serta sebagai alat kontrol dan parameter untuk melihat tingkat kesuksesan implementasi teknologi informasi pada suatu perusahaan. Master Plan TI itu sendiri merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem informasi didalam sebuah instansi dan perusahaan.
      Yang dimana maksud dan tujuan pembuatan dari master plan tersebut adalah bagaimana  bisa mengakomodasi kebijakan pemerintah pusat sesuai panduan teknis yang dikeluarkan oleh Depkominfo mengenai pembangunan infrastruktur jaringan sistem informasi pemerintahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya  memerlukan konsultan TI untuk memberikan solusi dan spesifikasi kebutuhan seperti itu dan kemudian di dokumentasikan dalam bentuk Master Plan TI.

      Referensi :
      Cara memanage proyek TI 
      pembuatan Master Plan Jaringan Komunikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut ini :
      • Menyusun rencana detail implementasi pembangunan  jaringan komunikasi, bahkan hingga ke spesifikasi teknis di lapangan dan perangkat apa saja yang dibutuhkan
      • Memutuskan anggaran untuk pembangunan
      • Menyusun organisasi pelaksana, seperti pembentukan steering committee (SC), tim tenaga ahli (reference Groups), dan tim proyek pelaksana (Project Team).
      • Persiapan sumber daya manusia yang berkaitan dengan operasional dilapangan nantinya.
      Referensi :
      Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates

      Question:
      Apakah kesulitan utama yang dihadapi manajer sebuah konsultasi atau analisa proses bisnis ? bagaimana cara mengatasinya ?

      Answer:
      Kesulitan Utama :Sulit menerjemahkan keinginan-keinginan dari setiap customer kedalam sebuah solusi yang tepat dengan masalah proses bisnis mereka, karena mereka tidak yakin dengan solusi yang diberikan akan bisa menyelesaikan permasalahan mereka di organisasi, serta sulit dalam menentukan dan mengatasi masalah konsultasi, karena semulanya customer didalam berjalannya proyek akan menambahkan suatu kebutuhan atau permasalahan yang baru yang tidak termasuk didalam batasan proyek semulanya, sehingga akan menambahkan jumlah pekerjaan konsultasi.Cara mengatasi : Berkolaborasi atau melibatkan peran dari customer maupun penggunanya didalam merencanakan pengembangan kebutuhan-kebutuhan mereka kedalam sebuah solusi yang tepat, yaitu dengan memberikan sebuah daftar list yang berisi mengenai setiap kebutuhan atau keinginan customer atau pengguna yang ada, kemudian dari kebutuhan tersebut dibuatkan sebuah gambaran secara umum mengenai solusi yang akan diberikan dan didefinisikan juga secara detail mengenai batasan-batasan dari solusi tersebut, dan diberikan kepada customer atau pihak manajemennya yang bersangkutan kemudian akan di verifikasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Serta agar didalam berjalannya sebuah proyek tidak ada penambahan kebutuhan dari customer yang baru yaitu dengan manajemen scope mengenai proyek tersebut, artinya  dari awal sebuah proyek harus mendefinisikan batasan-batasan dari proyek ini mana yang termasuk didalam proyek dan yang tidak termasuk didalam proyek. Sehingga customer mengetahui batasan dan hasil yang akan dicapai dari proyek ini.

      Question :
      Mengapa manajemen supplier dan subkontraktor begitu penting dalam kasus proyek infrastruktur TI ?

      Answer : 
      karena didalam sebuah proyek TI, manajemen supplier dan subkontraktor bisa menentukan keberhasilan dari proyek yang kita jalankan, karena ketika kita membutuhkan spesifikasi mengenai suatu perangkat TI yang kita butuhkan, supplier yang bisa memberikan suatu pilihan mengenai berbagai perangkat TI yang memenuhi sesuai dengan spesifikasi dan fitur-fitur yang kita inginkan. Serta membantu didalam menghitung mengenai spesifikasi dan fitur suatu perangkat tersebut secara efisien dan efektif, sehingga penentuan supplier yang tepat bisa menekan resiko-resiko didalam pengadaan suatu infrastruktur TI, dan tepat sasaran sesuai dengan spesifikasi dan fitur dari infrastruktur yang di inginkan, serta manajemen subkontraktor juga bisa membantu didalam sebuah proyek. Karena apabila di dalam berjalan proyek akan hal yang tidak bisa ditangani atau keterbatasan sumber daya, bisa diberikan subkontraktor yang mengambil bagian tersebut sehingga proyek akan berjalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Karena ada pembagian secara struktural mengenai tanggungjawab dan bagian proyek mana saja yang ditangani.

      Selengkapnya mengenai dokumentasi tugas, silakan kunjungi alamat berikut ini http://cl.ly/EYX6



      Jumat, 24 Februari 2012

      Tugas 3 - Project Management In Construction



      By Tri Joko Wahyu Adi, phD


      Oleh Hartatik, NRP 5211108701


      Berdasarkan kuliah tamu MPTI yang dilaksanakan pada hari kamis, 23 febuari 2012  yang disampaikan oleh Bapak TRi Joko Wahyu Adi, phD tentang penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dalam mengatur  pembangunan sebuah proyek. Berikut ringkasan mengenai project management In construction tersebut.
      Pertama yang perlu diketahui adalah penjelasan mengenai definisi proyek itu sendiri yang dikutip dari dua pendapat :
      •  Soeharto,I. 1999 menyatakan bahwa Proyek adalah kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas.
      • PMBOK 2008 A project is a temporary endeavor undertaken to create a unique product or service.
      Di dalam sebuah proyek harus mencakup batasan-batasan yang dikenal dengan sebutan triangle Constraints :



      Hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang manager proyek, yaitu 

      1. scope
      2. resources
      3. budget
      4. schedule
      5. quality
      6. Risk
      Berdasarkan Project Management Body of Knowledge (PMBOK) terdapat 9 area keilmuan dalam management proyek :

      Keseimbangan Knowledge 
      • Technical Aspects
      Adalah aspek-aspek yang bersifat teknik atau sesuai dengan keilmuan dalam membangun proyek itu ssendiri.
      • Socio cultural Aspects
      Adalah aspek-aspek yang berada diluar konsep keilmuan proyek meliputi tentang pemahaman mengenai lingkungan sekitar yang berhubungan dengan manusia itu sendiri.


      Berikut akan dibahas secara terperinci mengenai cakupan 9 area keilmuan management proyek diatas :

       Intergration management
      Merupakan area yang mengikat dari keseluruhan area keilmuan management proyek diatas
      Scope management :
         Time management
      • Activity definition
      Sebelum melakukan pelaksanaan sebuah proyek harus didefinikan secara jelas dan terperinci, mengenai cakupan apa saja yang ada dalam proyek tersebut
      • Activity sequencing
      Setelah definisi dalam aktifitas proyek sudah dilakukan maka perlu dijelaskan urutan dari kegiatan aktivitas tersebut
      •  Resources estimating
      Setelah mengetahui urutan dalam melaksanakan proyek maka perlu dilakukan estimasi terhadap sumberdaya yang akan terlibat dalam kegiatan proyek tersebut dan merinci baiaya-biaya.
      •   Duration estimating
      Melakukan estimasi terhadap durasi kegiatan pelaksanaan proyek
      •   Schedule development and control
      Setelah itu dilakukan pembuatan jadwal untuk pelaksanaan proyek tersebut dan dilakukan pengontrolan.

      Cost management
      • Cost management
      • Cost budgeting
      • Cost control
      Dalam area ini terdapat sumber dana proyek antara lain:
      •  Dana pemerintah (APBN)
      • Dana swasta (Private)
      •  Kerjasama pemerintah & swasta (public private partnership-ppp), Contoh : proyek jalan tol, power plant, pasar mall
      1       Quality management,  meliputi :
      -          Quality planning
      1.      Time
      2.      Cost
      3.      Product defect
      4.      Design/control
      5.      Partnering & supply Chain
      -          Quality assurance
            Quality control
      1       Human resources development
      Dalam area ini perlunya pengembangan sumberdaya manusia yang telibat dalam pelaksanaan proyek tersebut, perlu ditentukan struktur organisasi.

      2      Communication management, terdiri dari
      •         Communication planning
      •         Communication distribution

      1         Risk management:
      -          Risk identification
      -          Risk analysis
      -          Risk response
      -          Risk monitoring & control

              Dalam menanggapi resiko memiliki style dan respon tersendiri :
      1            Procurement management
         Contoh dari area yang ke-9 ini adalah layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) seperti      dalam memilih seller dan contract administration yang dapat digunakan untuk mengontrol   dan melakukan monitoring terhadap resiko-resiko yang ada pada sebuah proyek.